PEMBERDAYAAN KADER DALAM UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN KANKER PAYUDARA, DI DESA CIKUNIR 2018

Authors

  • widya maya ningrum STIKes Respati Tasikmalaya
  • Fenty Agustini STIKes Respati Tasikmalaya
  • Lilis Lisnawati STIKes Respati Tasikmalaya

DOI:

https://doi.org/10.48186/abdimas.v2i1.154

Keywords:

pemberdayaan kader, deteksi dini, kanker serviks dan payudara

Abstract

Kanker adalah terjadinya pertumbuhan sel tidak terkontrol sehingga ditemukan sel tubuh yang abnormal (sel kanker). Menurut Globacan, pada tahun 2008 kanker yang paling sering terjadi pada wanita adalah kanker payudara dan kanker serviks. Setiap tahun kanker payudara mencapai 1.1 juta perempuan dan jumlah ini merupakan 10% dari kasus baru seluruh kanker. Dengan angka kematian sebesar 410.000 setiap tahun dan menjadikan lebih dari 1,6% sebagai penyebab kematian perempuan di seluruh dunia.

Kanker serviks menempati urutan yang kedua setelah kanker payudara. Kejadian kanker serviks 15 per 100.000 wanita dan 7,8 persen nya mengalami kematian. (Globocan, 2012). Kanker serviks masih menjadi permasalahan kesehatan dengan kejadian kematian tertinggi. Keterlambatan dalam mendiagnosis menyebabkan kanker sudah pada stadium lanjut, dan hal ini merupakan salah satu penyebab tidak tertanganinya kanker serviks.

Sebanyak 99,7 % penyebab kanker serviks adalah Human Paviloma Virus Onkogenik , dan yang menjadi faktor risikonya adalah Menikah Muda (kurang dari 20 tahun ), Mitra seksual multiple, Infeksi Menular Seksual, Merokok , Defisiensi Vit A./Vit C/VitE (Kemenkes, 2016). Sebanyak 50 - 80% wanita aktif seksual mengalami infeksi HPV dalam hidupnya tanpa disadarinya, tetapi 90% hilang dengan daya tahan tubuh. Untuk itu sebenarnya kanker serviks dapat dicegah. Pencegahan yang dapat dilakukan terhadap kanker serviks adalah pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer dilakukan pada perempuan yang sehat yang belum terkena suatu penyakit. Contoh pencegahan primer untuk kanker serviks adalah dengan melakukan promosi dan edukasi atau kampanye kanker serviks dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks serta Vaksinasi HPV untuk mencegah perempuan dari kanker serviks. Pencegahan sekunder adalah dengan cara melakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan pap smear dan atau iva test. (National Cancer Institute, 2017)

Tidak seperti kanker serviks yang dapat diketahui etiologi dan perjalanan penyakitnya secara jelas, etiologi dan perjalanan penyakit kanker payudara terutama berhubungan dengan keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik. Untuk mengatasi masalah pada kanker payudara, maka dikebangkan tatacara deteksi dini dan diagnosis serta penatalaksnaaan yang “cost effective” dengan “evidence based best practies wuth limited resources”. Hal dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker payudara adalah dengan cara melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) yang dilakukan rutin setelah menstruasi, selanjutnya setahun sekali dianjurkan untuk SADANIS (periksa Payudara Klinis) yang dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten. Selain itu deteksi dini bisa dilakukan dengan cara Mammografi, USG, dll.(Kemenkes, 2016)

Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan kanker payudara dan kanker serviks sebagai salah satu faktor penyebab rendahnya cakupan deteksi dini di wilayah Desa Cikunir. Berdasarkan Laporan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017 didapatkan data cakupan deteksi kanker payudara dan kanker serviks di Desa Cikunir sebesar 0, 00 %. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker payudara dan serviks sangatlah rendah. Sejalan dengan hasil survey yang dilakukan pada 20 wanita usia subur, sebagian besar pengetahuan wus tentang kanker payudara dan kanker serviks sangatlah kurang, dan semua WUS yang dilakukan survey belum pernah melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker payudara dan kanekr serviks.( Laporan PKN, 2018)

Agar pengetahuan perempuan tentang kanker payudara dan kanker serviks dan perilaku deteksi dini meningkat yang berdampak kepada tercapainya cakupan deteksi dini kanker payudaradan kanker serviks maka perlu dilakukan suatu program pemberdayaan masyarakat dengan membentuk Komuitas Kader Peduli Kanker (KKPK). KKPK ini dibentuk dengan tujuan agar dapat meningkatkan kepedulian masyarakat khususnya perempuan terhadap pentingnya pencegahan kanker payudara dan kanker serviks. Dengan KKPK diharapkan pengetahuan masyarakat akan kanker payudara dan serviks meningkat yang berdampak kepada peningkatan kepedulian untuk melakukan deteksi pencegahan kanker payudara dan kanker serviks. Untuk lebih jelasnya dalam laporan ini akan dijelaskan kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Pemberdayaan Kader Dalam Upaya Peningkatan Cakupan Deteksi Dini Kanker Serviks Dan Kanker Payudara Di Desa Cikunir 2018.

Downloads

Published

2019-10-11