Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) pada Masa Pandemi Covid-19

Authors

  • Ratih Kurniasari Universitas Singaperbangsa Karawang

DOI:

https://doi.org/10.48186/abdimas.v1i02.286

Keywords:

PMBA, covid 19

Abstract

Pada awal 2020, Indonesia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara dan teritori. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak luas secara sosial dan ekonomi. Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusiake manusia menjadi sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat berbicara, batuk atau bersin.
Pada masa pandemic covid-19 banyak orang tua khawatir menyiapkan MP-ASI yang tepat untuk bayi terutama untuk memilih bahan makanan yang meningkatkan imunitas bayi dan anak ketika diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI (Departemen Kesehatan RI, 2006). Menurut ASDI, MP-ASI merupakan makanan atau minuman selain ASI yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan (complementary feeding)
yaitu pada saat makanan/minuman lain diberikan bersama pemberian ASI.
Proses optimalisasi tumbuh kembang dan pertumbuhan otak terjadi pada dua tahun awal kehidupan (Window of Opportunity). Adapun awal kehidupan yang rentan dengan berbagai masalah gizi, terjadi pada dua tahun awal kehidupan, perlu memperhatikan makanan lanjutan setelah ASI yaitu MP-ASI (Laurensi, 2017). MP-ASI yang tepat dan baik merupakan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi sehingga bayi dan anak dapat tumbuh kembang dengan optimal (Black C et al, 2013). Salah satu penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang bayi dan anak usia 6-24 bulan di Indonesia adalah rendahnya mutu MP-ASI dan ketidaksesuaian waktu serta gizi yang diberikan sehingga beberapa zat gizi tidak dapat memenuhi kebutuhan energi.
WHO mengeluarkan rekomendasi mengenai pemberian MP ASI yang meliputi 4 syarat, yaitu: pertama tepat waktu (timely), artinya MP ASI harus diberikan saat ASI eksklusif sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi. Syarat kedua adala adekuat, artinya MP ASI memiliki kandungan energi, protein, dan mikronutrien yang dapat memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien bayi sesuai usianya. Makanan utama harus mengandung karbohidrat, protein hewani, protein
10
nabati, lemak dan vitamin serta mineral. Perlu dipastikan juga bahwa MP ASI harus mengandung zat besi yang memang sangat diperlukan oleh bayi. Karena kandungan zat besi dalam ASI pada saat usia 6 bulan sudah sangat sedikit kandungannya sehingga otomatis tidak bisa memenuhi kebutuhan bayi. Makanan berserat berupa sayur dan buah hanya perlu diberikan sedikit saja karena porsi yang besar bisa menghambat penyerapan zat besi.
Syarat ketiga adalah aman, artinya MP ASI disiapkan dan disimpan dengan cara cara yang higienis, diberikan menggunakan tangan dan peralatan makan yang bersih, memisahkan makanan yang mentah dengan yang matang, menggunakan sumber air yang bersih serta cara memasak yang benar dan penyimpanan makanan pada suhu yang tepat. Syarat terakhir adalah diberikan dengan responsive feeding artinya MP ASI diberikan dengan memperhatikan sinyal rasa lapar dan kenyang seorang anak. Frekuensi makan dan metode pemberian makan harus dapat mendorong anak untuk mengonsumsi makanan secara aktif dalam jumlah yang cukup menggunakan tangan, sendok, atau makan sendiri (disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan seorang anak).
Menurut Heryanto (2017) bahwa hambatan utama tercapainya ASI Eksklusif dan pemanfaatan ASI yang benar adalah karena kurangnya pengetahuan yang benar tentang MP-ASI. Pemberian MP-ASI dengan tepat dan benar akan mendukung tumbuh kembang bayi baik kognitif, psikomotorik dan menumbuhkan kebiasaan makan yang baik. Pemberian MP-ASI dini mempengaruhi tingkat kecerdasan anak setelah usia dewasa dan memicu terjadinya penyakit obesitas, hipertensi dan penyakit jantung koroner

Downloads

Published

2020-04-29

Issue

Section

Articles