MENGHENTIKAN KEBIASAAN BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DENGAN KEGIATAN PEMICUAN DI RW 02 DUSUN GUNUNG KAWUNG DESA CIKUNIR WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2019

Authors

  • Ade Yasin STIKes Respati
  • Teni Supiyani STIKes Respati
  • Dina Aolina RSIA Respati

DOI:

https://doi.org/10.48186/abdimas.v1i02.289

Keywords:

BABS, pencegahan, pemicuan

Abstract

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke 5 Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Program Indonesia sehat selanjutnya menjadi program utama pembangunan kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2015-2019 yang ditetapkan melalui Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor HK 02.02/Menkes/52/2015. Sasaran dari program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan statu gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 39 tahun 2016 Pasal 3 menyatakan bahwa Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK) memiliki 12 Indikator antara lain; keluarga mengikuti KB, ibu bersalin di fasilitas kesehatan, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, bayi di beri ASI Eksklusif selama 6 bulan, pertumbuhan balita di pantau tiap bulan, penderita TB paru berobat sesuai standar, penderita Hipertensi berobat secara teratur, Gangguan jiwa berat tidak di telantarkan, Tidak ada anggota keluarga yg merokok, Keluarga memiliki/memakai air bersih, Keluarga memiliki jamban sehat dan sekeluarga menjadi anggota JKN/askes.
Adapun tingkat pencapaian 12 Indikator Keluarga Sehat di Indonesia 2018, yaitu Keluarga memiliki Akses Sarana Air Bersih (95,5%) , Bayi mendapat Imunisasi dasar lengkap (91,7%), keluarga memiliki jamban keluarga (91,0%), pertumbuhan balita (86,9%), persalinan ibu di fasilitas kesehatan (86,4%), bayi mendapat ASI Ekslusif (79,4%), Keluarga memiliki JKN (47,3%) , Keluarga mengikuti program KB (44,5%), Anggota keluarga yang merokok (55,6%), Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar (34,7%), Penderita Hipertensi (23,8%) dan Penderita Gangguan Jiwa (15,8%) (KemKes RI).
Salah satu permasalahan dalam Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah ketersediaan jamban keluarga. Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk membuang atau mengumpulkan kotoran manusia, sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat dan tidak menjadi
26
penyebab atau penyebaran penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman (Depkes RI 2001).
Berdasarkan data dan informasi profil kesehatan Indonesia tahun 2016 persentase rumah tangga di Jawa Barat tempat buang air besar menggunakan jamban sendiri sebesar 78,21%, jamban bersama sebesar 10,24%, MCK komunal umum sebesar 3,88%, mempunyai jamban tetapi tidak digunakan sebesar 0,28% dan yang tidak memiliki jamban sebesar 7,39%. Persentase Desa di Jawa Barat yang sudah melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebesar 42.79% (Profil Kesehatan Indonesia 2017).
Kabupaten Tasikmalaya akses jamban sehat sebesar 60.81% dengan persentase jamban komunal sebesar 46.56%, jamban leher angsa 79,60%, jamban plengsengan 73.00% dan jamban cemplung sebesar 31.43% (Profil Kesehatan Jawa Barat tahun 2016). Sedangkan persentase Desa dengan stop BABS (SBS) sebesar 5.13%. Kecamatan Singaparna merupakan kecamatan dengan cakupan kepemilikan jamban yang tergolong rendah. Penduduk dengan akses sanitasi layak (jamban sehat) sebesar 51,1% dengan persentase jamban komunal sebesar 55,72%, jamban leher angsa 58,81%, jamban plengsengan sebesar 34,96% dan jamban cemplung 12,60% (Profil Kabupaten Tasikmalaya 2016).
Desa Cikunir merupakan Desa dengan cakupan akses sanitasi layak (jamban sehat) yang rendah. Akses sanitasi layak (jamban sehat) sebesar 47% (Profil Kecamatan Singaparna 2016). Berdasarkan Data rekap kepemilikan jamban Desa Cikunir tahun 2018, kepemilikan jamban di Dusun Gunung Kawung dapat diketahui sebnyak 928 (82.4%) KK mempunyai jamban dan sebanyak 198 (17.6 %) tidak mempunyai jamban, dari total KK sebanyak 1.126 orang

Downloads

Published

2020-04-29

Issue

Section

Articles