ANALISIS STATUS ANEMIA IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)(STUDI DATA SEKUNDER DARI REGISTER KOHORT IBU DAN BUKU KIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MANGGARI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2019)

Authors

  • Usep Rusependhi
  • Diah Mulyawati Utari

DOI:

https://doi.org/10.48186/bidkes.v11i1.238

Keywords:

Anemia ibu hamil, BBLR

Abstract

Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu  bayi dengan  berat badan saat lahir kurang dari 2.500 gram. Bayi yang lahir dengan BBLR memiliki risiko  meninggal pada awal kelahiran, tumbuh dan berkembang lebih lambat dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan normal, serta  berisiko terjadinya penyakit hipertensi, jantung dan diabetes di kemudian hari (WHO, 2014). Prevalensi BBLR paling tinggi  di Kabupaten Kuningan tahun 2018 berada  di  wilayah kerja UPTD Puskesmas Manggari yaitu sebesar 11,8 %   dengan prevalensi ibu hamil anemia  sebesar 33,8 %. Salah satu faktor penyebab BBLR adalah anemia (kadar Hb kurang dari 11,0 gr/dl) yang dialami oleh ibu hamil (WHO, 2014). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara anemia ibu hamil  dengan kejadian BBLR menggunakan desain penelitian case control  data sekunder dari register kohort ibu dan buku KIA. Total  sampel sebanyak 87 bayi, terdiri dari 29 kasus dan 58 kontrol yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square, diperoleh nilai p sama dengan 0,038 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara  anemia ibu hamil dengan  kejadian  BBLR, dan diperoleh  OR sama dengan 3,327 (95% CI: 1,184-9,351), yang berarti  bahwa ibu hamil yang anemia beresiko 3,327 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara anemia ibu hamil dengan kejadian BBLR. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Mohandas Nair, dkk, bahwa ibu hamil dengan kadar  Hb kurang dari 10 gr/dl (anemia) memiliki risiko 4,3 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia. Selain itu,  hasil systematic review study yang dilakukan oleh Bunyarit Sukrat, dkk diperoleh bahwa ibu hamil pada trimester 3 dengan kadar Hb kurang dari 11 gr/dl berisiko 1,30 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR. Begitu pula, hasil penelitian Mutiara Fatinah Endah  diperoleh bahwa anemia pada ibu hamil Trimester III berhubungan dengan kejadian BBLR (p sama dengan 0,017 OR sama dengan 1,7). Penelitian lain oleh Rahmati, Shoboo et al berupa tinjauan sistematis literatur dan metode PRISMA menunjukkan bahwa hubungan anemia ibu hamil dan BBLR  pada trimester pertama kehamilan adalah signifikan (RR sama dengan 1,26). Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan supaya selama kehamilan,  ibu hamil  dapat mempertahankan kadar Hb lebih besar sama dengan 11,0 gr/dl melalui konsumsi makanan sumber zat besi atau suplementasi tablet tambah darah (Fe) dan disarankan bagi tenaga kesehatan, supaya lebih meningkatkan kembali kegiatan  penyuluhan tentang anemia dan pengawasan minum tablet Fe bagi ibu hamil untuk mencegah terjadinya kasus BBLR.

Kata kunci: Anemia ibu hamil, BBLR        

Published

2020-02-24

Similar Articles

1-10 of 117

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>