HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU BALITA DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X KABUPATEN INDRAMAYU

Authors

  • Muhamad Fauzi, S.KM., M.P.H Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat STIKes Indramayu
  • Wahyudin S.KM., M.K.K.K.
  • Aliyah .

DOI:

https://doi.org/10.48186/.v2i01.257.9-15

Abstract

Abstrak

stunting atau pendek adalah kondisi dimana tinggi atau panjang badan balita tidak sesuai apabila dibandingkan dengan umur. stunting berdampak pada terganggunya perkembangan anak, kesehatan reproduksi, performa dalam belajar, bahkan meningkatnya mortalitas dan morbiditas. derajat kesehatan seseorang sangat dipengaruhi oleh prilaku, lingungan, pelayanan kesehatan dan hereditas, selain itu juga sangat penting diperhatikan terkait tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu dalam upaya penanganan stunting. salah satu upaya untuk mencegah stunting adalah mengubah prilaku ibu yangdipengaruhi juga oleh tingkat pendidikan dan pekerjaan. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu balita dengan kejadian stunting.

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak dibawah lima tahun, sempel sebanyak 95 orang. instrumen yang digunakan adalah kuesioner.

hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian stunting dengan p value 0,013 dan tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian stunting dengan p value 0,635.

kesimpulan bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi kejadian stunting. diharapkan pelayanan kesehatan ditingkatkan puskesmas dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting dengan melakukan penyuluhan.

kata kunci: pendidikan, pekerjaan, dan stunting

Downloads

Published

2020-04-22