GAMBARAN FAKTOR UMUR DAN PARITAS IBU YANG MEMILIKI BAYI DENGAN BBLR DI WILAYAH KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2014

Authors

  • setiawan setiawan STIKes Respati Tasikmalaya
  • annisa Rahmidini Akademi Kebidanan Respati Sumedang

DOI:

https://doi.org/10.48186/bidkes.v7i1.98

Abstract

Menurut WHO, pada tahun 2005 hampir semua (88%) dari 5 juta kematian neonatal berada di negara berkembang atau berpenghasilan rendah. Lebih dari dua per tiga kematian adalah BBLR yaitu berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Secara global diperkirakan terdapat 25 juta persalinan per tahun dimana 17% diantaranya adalah BBLR dan hampir semua terjadi di negara berkembang (Hadi, 2001). Berdasarkan data yang didapatkan di wilayah Puskesmas Singaparna terdapat 44 Bayi dengan BBLR. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran umur dan paritas ibu yang memiliki Bayi dengan BBLR di wilayah kerja Puskesmas Singaparna tahun 2014.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian diskriptif yaitu membuat gambaran atau deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Singaparna. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 44 bayi BBLR. Tehnik pengambilan sampel secara simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 44 bayi BBLR Instrumen penelitian adalah lembar observasi yang bersumber pada rekam medik pasien laporan puskesmas Singaparna.
Hasil penelitian menyatakan bahwa mayoritas usia ibu yang memiliki BBLR adalah usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun yaitu 25 orang atau 56.8%. Serta mayoritas paritas ibu yang memiliki BBLR adalah primipara yaitu 30 orang (68.2%)
Melihat hasil dari penelitian ini peneliti memberikan saran kepa calon pengantin untuk memperhatikan usia reproduksi sehat pada saat akan melakukan program hamil. Serta pengaturan jumlah anak dan jarak kelahiran juga turut diperhatikan karna dapat berkontribusi dalam kejadian BBLR.

Published

2018-02-09