GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PUS TERHADAP PELAYANAN KONSELING KB DI PMB BIDAN C KECAMATAN CIHIDEUNG BALONG KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016

Authors

  • Hapi Apriasih STIKes Respati
  • Ai Dida Lisnawati STIKes Respati

DOI:

https://doi.org/10.48186/bidkes.v8i1.323

Keywords:

Kepuasan, Konseling KB

Abstract

Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Konseling merupakan peran petugas membantu dalam memlilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang digunakan sesuai pilihannya, konseling yang baik akan membantu klien dalam menggunakan kontrasepsi lebih lama dan meningkatkan keberhasilan KB.            

     Jenis penelitian ini adalah diskriptif atau menggambarkan dengan variabel gambaran tingkat kepuasan PUS terhadap pelayanan konseling KB. Populasi dan sampel sejumlah 45 PUS mendapatkan pelayanan KB di BPM Bidan C Kota Tasikmalaya periode bulan September yang dilakukan dengan teknik sampling jenuh atau mengambil keseluruhan populasi dengan menggunakan instrumen kuesioner, analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi.

Hasil penelitian menunjukan Sebagian besar responden berumur >35 tahun yaitu sebanyak 35 Responden (67%), mempunyai latar belakang Pendidikan Menengah sebanyak 19 Responden (43%), sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 18 Responden (41%),  multipara yaitu sebanyak 20 Responden (44%), menggunakan kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 20 Responden (45%), tidak puas dalam aspek keandalan yaitu sebanyak 20 Responden (44%), tidak puas dalam aspek daya tanggap yaitu sebanyak 18 Responden (41%), tidak puas dalam aspek jaminan kepastian yaitu sebanyak 18 Responden (44%). puas dalam aspek empati yaitu sebanyak 20 Responden (45%), tidak puas dalam aspek bukti langsung yaitu sebanyak 20 Responden (45%).

Dapat disimpulkan bahwa PUS yang mendapatkan pelayanan konseling KB sebagian besar responden tidak puas terhadap pelayanan konseling KB dalam aspek keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian dan bukti langsung, meski demikian dalam hal empati sudah dirasa puas. Dilihat dari penggunaan kontrasepsi masih banyak akseptor yang tidak sesuai dalam menggunakan alat kontrasepsi, hal ini menunjukan perlunya konseling yang lebih aktif sesuai dengan pedoman konseling KB, konseling dilakukan sebelum klien memilih suatu kontrasepsi. Oleh karena itu perlu peningkatan mutu pelayanan mengenai Konseling KB yang akan membantu klien dalam memilih  kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Published

2017-02-21

Similar Articles

1-10 of 24

You may also start an advanced similarity search for this article.