HUBUNGAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN PERDARAHAN PADA SAAT PERSALINAN DI RUANG BERSALIN RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA OKTOBER 2014 – APRIL TAHUN 2015

Authors

  • Widya Maya Ningrum, S.ST, M.Kes

DOI:

https://doi.org/10.48186/bidkes.v7i1.61

Keywords:

Manajemen aktif Kala III, Perdarahan

Abstract

Penyebab kematian ibu secara langsung adalah perdarahan (39%), eklampsia (24%), infeksi (11%) dan lain-lain (26%) dan penyebab tidak langsung Kurang Energi Kronis (37%), Anemia pada kehamilan (40%). Perdarahan pada saat persalinan merupakan penyebab kematian ibu yang paling sering terjadi, dengan tanda-tanda nya adalah keluar darah dari jalan lahir dalam jumlah banyak lebih dari 500 cc terjadi dalam waktu 24 jam setelah persalinan berlangsung (Manuaba, 2004:296). Mencegah perdarahan pada saat persalinan dimulai dari tahap yang paling dini. Setiap pertolongan persalinan harus menerapkan upaya pencegahan perdarahaan dengan melakukan Manajemen Aktif Kala (MAK) III. Berdasarkan data yang diperoleh dari profil RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2013, bahwa terdapat kasus perdarahan pada saat persalinan sebanyak 87 kasus, dengan penyebab atonia uteri 79 kasus (90%), retensio plasenta 8 kasus (10%). Hal ini menunjukan bahwa kasus tersebut sangat tinggi dan berkontribusi terhadap kesakitan dan kematian ibu. Dari 87 kasus ibu yang mengalami perdarahan pada saat persalinan 10 kasus tidak tertolong. Tujuan penelitian ini mengetahui Hubungan Manajemen Aktif Kala III dengan Perdarahan pada saat persalinan Di Ruang Bersalin RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Oktober 2014 – April  Tahun 2015.

Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan tekhnik potong silang (cross sectional). Dengan rancangan ini informasi mengenai manajemen aktif kala III diperoleh secara bersamaan dengan perdarahan pada saat persalinan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan proses persalinan pervaginam di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya, dengan sample penelitian ini menggunakan accidental sampling, yaitu ibu bersalin periode Juli – Desember 2015.

Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagaian besar ibu bersalin di RSUD dr Soekardjo dilakukan manajeman Aktif Kala III  (67,91%). Dari 268 ibu bersalin38 orang ( 14,18 %)  mengalami perdarahan. Serta ada hubungan antara manajeman aktif kala III dengan ibu yang mengalami perdarahan di RSUD dr Soekardjo hal ini sesua dengan hasil uji statistik Chi- Square dengan tingkat kepercayaan 95 % ( α sama dengan 0,05) dengan menunjukan nilai P sama dengan 0,027 (p ≤ 0,05).

Berdasarkan bukti – bukti  pengelolaan aktif kala III telah memberikan hasil terhadap penurunan resiko kasus perdarahan post partum. Mengingat indonesia merupakan negara dengan geografis yang sulit dimana kematian ibu karena 3 terlambat masih banyak maka pemerintah perlu mengadakan kebijakan tegas penerapan manajemen aktif kala III pada ibu bersalin.

Downloads

Published

2016-02-16

Similar Articles

1-10 of 39

You may also start an advanced similarity search for this article.