FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CIKUNIR WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGAPARNA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2014

Authors

  • Fenty Agustini, S.ST.,M.Kes

DOI:

https://doi.org/10.48186/bidkes.v6i1.4

Keywords:

ASI, Pemberian ASI Ekslusif

Abstract

Program peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu, khususnya ASI Eksklusif merupakan program prioritas, karena dampaknya yang luas terhadap status gizi dan kesehatan balita. Program prioritas ini berkaitan juga dengan kesepakatan global antara lain :  Deklarasi innocenti (Italia)  tahun 1990 tentang perlindungan, promosi dan dukungan terhadap penggunaan ASI, disepakati pula untuk pencapaian pemberian ASI Eksklusif sebesar 80% pada tahun  2010 (Roesli, 2000).

Berdasarkan data Susenas (2007-2008) cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0–6 bulan di Indonesia menunjukkan penurunan dari 62,2% (2007) menjadi 56,2% (2008).  Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal diantaranya belum optimalnya penerapan 10  Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM), pemahaman masyarakat serta gencarnya pemberian susu formula (Kementrian Kesehatan RI, Pekan ASI Sedunia). Dari data Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2007 cakupan pemberian ASI Eksklusif sebanyak 502.172 (53,75%) dari jumlah 934.297 bayi. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2008). Berdasarkan laporan desa Cikunir jumlah bayi periode bulan Desember 2013 sebanyak 125 bayi. Dari jumlah bayi di desa cikunir sebesar 58,4%  diberikan ASI Ekslusif dan sebesar 41,6% tidak diberikan ASI Eksklusif.  Desa Cikunir menempati urutan terbesar dimana bayi tidak diberikan ASI secara ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Singaparna. 

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, yaitu suatu metode  penelitian yang bertujuan untuk melihat gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Populasi dalam  penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 7-12 bulan yang tidak memberikan ASI  eksklusif dan  berada di Desa Cikunir  Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 87 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu  Accidental Sampling, artinya sampel diambil pada saat dilaksanakan posyandu yaitu sebanyak 47 orang. Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu  gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemberian  ASI eksklusif, dengan variable yang diteliti yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan paritas. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cikunir  Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian di lakukan pada bulan April-Mei 2014.

Simpulan berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif diantaranya : umur, pendidikan, paritas dan pengetahuan. Sedangkan faktor pekerjaan tidak terlalu mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif.  

Downloads

Published

2015-02-06

Similar Articles

1-10 of 145

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>