RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PERTUMBUHAN BALITA PADA USIA 12 BULAN DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2015

Authors

  • Erwina Sumartini, S.ST

DOI:

https://doi.org/10.48186/bidkes.v6i2.52

Keywords:

ASI eksklusif, Pertumbuhan, Balita

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan aspek terpenting dari kehidupan seseorang, karena menentukan dasar untuk kehidupan selanjutnya. Faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan kongenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, danobat-obatan. ASI eksklusif merupakan makanan paling ideal untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Desa Cikunir merupakan salah satu desa yang masih memiliki balita dengan gizi buruk sebanyak 2 balita (0,5%) pada tahun 2014, dan balita dengan berat badan dibawah garis merah sebanyak 10 balita (2,3%). Melihat data tersebut kondisi pertumbuhan bayi di Desa Cikunir masih memerlukan perhatian yang serius. Cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Singaparna sebesar 84,5% dan cakupan ASI eksklusif di Desa Cikunir pada tahun 2014 baru mencapai 50 %.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh balita di Kp. Margamulya yang telah melewati usia 12 bulan, dengan pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah 30 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa 83,3% balita mendapatkan ASI eksklusif dan 16,7% tidak mendapatkan ASI eksklusif. 56,7% mengalami pertumbuhan dengan kategori sesuai pada usia 12 bulan dan 43,3% memiliki kategori pertumbuhan tidak sesuai. 60% balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif mengalami pertumbuhan dengan kategori tidak sesuai pada usia 12 bulan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa ASI eksklusif memegang peranan penting terhadap pertumbuhan balita, karena komposisi ASI yang sangat pas untuk kebutuhan bayi sehingga akan dapat meminimalisir gangguan kesehatan pada bayi, dengan demikian pertumbuhan bayi tidak mengalami hambatan. Saran untuk ibu yang mengalami sindrom ASI sedikit segera konsultasi dengan tenaga kesehtan untuk mendapatkan solusi yang tepat sehingga pemberian ASI eksklusif dapat dilanjutkan. Bidan harus meningkatkan peyuluhan dan konseling pada ibu yang mempunyai bayi dan melakukan pemantauan pertumbuhan untuk segera mendeteksi hambatan pertumbuhan.

Downloads

Published

2015-08-13

Similar Articles

1-10 of 142

You may also start an advanced similarity search for this article.