ANALISIS FAKTOR KINERJA KADER POSYANDU MENUJU REVITALISASI POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS SINGAPARNA DESA CIKUNIR 2013

Authors

  • Lilis Lisnawati, S.ST, M.Keb

DOI:

https://doi.org/10.48186/bidkes.v5i2.7

Keywords:

Kinerja Kader Posyandu, Revitalisasi Posyandu, Posyandu

Abstract

Kegiatan revitalisasi posyandu pada dasarnya meliputi seluruh posyandu dengan perhatian utamanya pada posyandu yang sudah tidak aktif/rendah stratanya (pratama dan madya) sesuai kebutuhan, posyandu yang berada di daerah yang sebagian besar penduduknya tergolong miskin, serta adanya dukungan materi dan non materi dari tokoh masyarakat setempat dalam menunjang pelaksanaan kegiatan posyandu. Dukungan masyarakat sangat penting karena komitmen dan dukungan mereka sangat menentukan keberhasilan dan kesinambungan kegiatan posyandu (Depkes RI, 1999). Kontribusi posyandu dalam meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita sangat besar, namun sampai saat ini kualitas pelayanan posyandu masih perlu ditingkatkan. 

 Terjadinya penurunan kunjungan mengindikasikan kecenderungan masyarakat menggunakan layanan kesehatan hanya saat membutuhkan misalnya saat mereka sakit, bukan untuk mendapatkan pelayanan monitoring atatu meningkatkan pengetahuan kesehatan dan gizi seperti yang diberikan di Posyandu. Pergeseran kebutuhan menjadi penyebab Posyandu makin ditinggalkan. Semakin banyak ibu-ibu yang membawa balitanya ke fasilitas kesehatan atau praktik dokter swasta untuk imunisasi. Hasil wawancara dengna Bidan juga mengindikasikan ada beberapa kader yang tidak aktif lagi di posyandu karena kesibukan di luar kegiatan posyandu. Kedua kondisi tersebut, berdampak pada jumlah kunjungan posyandu yang variatif rendah dengan rasio sasaran posyandu (Ibu hamil, menyusui, bayi, balita) yaitu sekitar 45%. Fenomena di atas mendorong dilaksanakannya penelitian ini dengan tujuan untuk melihat bagaimana kinerja kader posyandu. Asumsi yang digunakan oleh peneliti ini adalah kinerja kader yang semakin baik akan mendorong kunjungan paea ibu ke posyandu sebagai output berhasilnya proses revitalisasi posyandu.  

 Penelitian ini berbentuk explanatory research dengan desain penelitian studi kuantitatif, metode survey. Dalam penelitian ini terdapat dua peubah, yakni peubah bebas dan peubah terikat. Peubah bebas terdiri dari karakteristik kader terdiri dari: usia, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, status perkawinan, adanya anak balita, status pekerjaan, dan lama menjadi kader. Faktor pendorong mencakup motivasi menjadi kader, insentif yang diterima. Kinerja kader posyandu mencakup tanggung jawab dan persiapan posyandu oleh kader

 Sebagian besar kader posyandu termasuk kategori usia produktif, pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah, sebagai besar adalah berasal dari keluarga kecil yaitu kurang dari 4, dan telah menikah dan umumnya tidak mempunyai balita yang diasuh. Rata-rata lama menjadi kader lebih dari 36 bulan, motivasi kader adalah sebagai pengabdian pada masyarakat, Semua kader mendapatkan insentif dari pihak Puskesmas, umumnya memiliki dukungan posisitif dari suami dan keluarga. Adapun sebagai upaya untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja kader posyandu perlu dipertimbangkan pemberian insentif yang lebih layak. Insentif dapat diusahakan dari iuran para ibu yang berkunjung ke posyandu atau dengan mengalokasikan dari kas desa.

Downloads

Published

2014-08-14

Similar Articles

1-10 of 23

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>